UKM DESA
UKM SENTRA PEMBIBITAN LELE MASAMU
Si Tembok kaya akan sungut Lele
Desa tembok
memiliki potensi usaha dalam bidang pertanian, peternakan dan pembudidayaan
ikan. Dalam bidang pertanian warga desa tembok memanfaatkan lahan sawahnya
untuk ditanami padi, pertanian desa tembok sudah cukup maju sistem pengairannya
sudah menggunakan saluran irigasi. Dalam bidang peternakan sebagian besar masyarakat tembok khususnya
didaerah cendana kidul banyak warga yang berternak kambing, sistem
perkandangannya sudah cukup bagus. Potensi ke tiga yaitu tentang pembudidayaan
ikan lele, desa tembok sangat terkenal dengan pembudidayaan ikan lele yang
sangat berkembang dan maju. Desa tembok memiliki dua kelompok pembudidaya ikan
lele yang diberi nama Mina Unggul Muti ini untuk kawasan Dusun Cendana Lor dan yang kedua yaitu Mina Gaul untuk
kawasan Dusun Tembok.
Usaha Budidaya
Pembenihan Lele Mina Unggul Mukti
Usaha budidaya ikan lele yang diberi nama Mina
Unggul Mukti yang diketuai oleh Mas Krido ini
bergerak dalam pembudidayaan ikan lele untuk pembenihan. Usaha pembudidayaan
pembenihann ikan lele ini sudah berjalan kurang lebih 2 tahun. Pembudidayaan
pembenihan ikan lele Mina Unggul Mukti memiliki tambak kurang lebih 10 petak
yang ukurannya sama, masing-masing tambak berisi 5000 ekor lele. Mas Krido membuat suatu percobaan pembuatan pakan
pelet untuk ikan lele, hal ini dilakukan untuk menekan biaya fantastis yang dikeluarkan banyak untuk pakan lele , namun usaha ini belum berjalan sempurna karna pelet yang dibuatnya
tidak bisa terapung.
Pembudidayaan
Pembesaran Lele Konsumsi Mina Gaul
Ikan Lele Siap
Didistribusikan
Berdasarkan
hasil observasi di lapangan Desa Tembok memiliki potensi sangat besar dalam
pembudidayaan ikan lele. Dengan adanya potensi ini kami Tim I KKN Undip Desa Tembok
membuat Program Rintisan Home Industri Pengolahan Ikan Lele. Program Rintisan
Home Industri Pengolahan Nugget Lele ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 31
januari 2013 pikul 13.00 WIB yang bertempat di kediaman rumah mas eka, salah satu pemilik usaha
pembudidayaan ikan. Diadakan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif untuk olahan daging lele dan memberikan peluang bisnis untuk Dusun Tembok pada umumnya.
Sosialisasi tentang
Rintisan Home Idustri Pengolahan Nugget Lele
Semangat Ibu PKK
dalam Mendengarkan Sosialisai
Program yang
dilaksanakan pada tanggal 31 januari 2013 ini dihadiri oleh 20 orang ibu pkk
yang berminat dan mau mendalami tentang pengolahan hasil olahan ikan lele yang nantinya
untuk dikembangkan menjadi usaha home industri. Dalam sosialisasi ini diadakan pelatihan pengolahan ikan lele menjadi nugget. Biasanya nugget yang beredar dipasaran berbahan dasar
daging ayam dan daging sapi, dengan adanya potensi usaha lele yang sangat
berkembang kami mencoba membuat hasil olahan daging ikan lele yang berupa nugget.
Pelatihan Pembuatan
Nugget Lele
Hasil Akhir Pelatihan Pembuatan Nugget yang Siap Goreng
Penggorengan Hasil Olahan Nugget
Kegiatan
pelatihan pengolahan nugget lele ini sangat diterima oleh ibu-ibu PKK dan
mereka mau mengikuti acara dari tahap awal pengolahan sampai tahap akhir pengolahan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu - ibu PKK hasil akhir produk
yaitu berupa nugget lele sangat diterima oleh ibu-ibu karena rasanya enak, cara
pengolahanya mudah, bahan mudah dicari dan biaya untuk pengolahanya cukup murah. Harapan para ibu - ibu setelah mengikuti pelatihan ini adalah membuka usaha home industri yang dikelola oleh ibu - ibu PKK guna mendongkrak kehidupan ekonomi warga Desa Tembok dengan membuka peluang usaha baru. Kelompok ini bekerja sama dengan kelompok Tani Mina Gaul yang akan membantu untuk pengadaan bahan baku ikan lele.
UKM EMPING MELINJO
Emping adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dengan cara menghancurkan bahan baku (biasanya terbuat dari biji/buah melinjo) hingga halus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Emping Melinjo merupakan produk olahan yang sering dipakai sebagai pelengkap makanan lainnya. Rasanya yang asin-gurih membuahnya menjadi salah satu primadona "dikalangan krupuk" khas Indonesia.
Makanan
ini banyak dihasilkan oleh pengusaha kecil, biasanya emping melinjo di produksi
oleh industri daerah misalnya di Kabupaten Klaten Kabupaten Batang, Jawa
Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kabupaten Magetan, atau di Kabupaten
Bantul. Emping sebagian diekspor ke Timur Tengah dan Amerika Serikat. Emping
sebenarnya dapat pula dari berbagai bahan, asalkan bahannya mengandung cukup
pati. Ada emping dibuat dari bulir jagung (oleh pengrajin di daerah di
Yogyakarta) serta emping yang terbuat dari umbi teki.
Emping juga disertakan dalam penyajian bubur, gado-gado,
ketoprak, dan lain sebagainya. Sebagai makanan ringan yang berdiri sendiri
emping juga dijual dalam bentuk emping balado.
Di
daerah Jawa Tengah khususnya di kabupaten Batang kecamatan Limpung desa Tembok
usaha pembuatan emping melinjo sudah ada sejak lama. Usaha pembuatan emping
melinjo ini telah menjadi salah satu mata pencarian yang penting di Desa
Tembok, selain dari pembudidayan ikan lele. Di Desa Tembok banyak tumbuh pohon
melinjo, dari situ masyarakat yang tinggal di Desa Tembok banyak memanfaatkan
buat dari pohon melinjo tersebut. Pohon melinjo tersebut tidak hanya tumbuh
liar di Desa Tembok melainkan juga sengaja di tanam oleh warga Desa Tembok. Usaha pembuatan emping melinjo
yang di buat oleh warga Desa Tembok merupakan emping berkualitas super, dan
pemasarannya sendiri sudah keluar dari daerah Jawa Tengah.
Bukan
menjadi rahasia lagi jika proses produksi emping melinjo itu susah-susah
gampang. Melinjo yang layak panen (warna kulit merah) dikupas dari kulitnya
kemudian dijemur hingga kering. Biji melinjo digoreng pasir agar hangat
sehingga mudah digerus guna menanggalkan kulit arinya. Setelah itu, biji
melinjo yang putih bersih disangrai sampai hangat. Tujuannya agar empuk saat
ditumbuk/ digepengkan sesuai bentuk dan ukuran. “Secara umum tidaklah sulit,
namun untuk menghasilkan emping renyah dengan ketebalan yang tipis dibutuhkan
ketekunan dan ketelatenan ekstra.
Pembuatan
emping melinjo pada sentra usaha kecil menengah (UKM) di desa Tembok, kecamatan
Limpung, kabupaten Batang ini dalam
proses pengerjaan membuat emping melinjo masih menggunakan alat-alat
tradisional, dimana jika menggunakan alat-alat tradisional dalam pengolahan
atau produksi emping membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang cukup banyak
sehingga mempengaruhi hasil pengolahan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar