Sabtu, 09 Februari 2013

Grup Rebana Desa Tembok


Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah, zapin melayu dan hadroh.
Di Indonesia, alat musik rebana berkembang menjadi banyak jenis. Biasanya merupakan ciri khas dari kultur budaya daerah tertentu. Jenis alat rebana yang paling umum diantaranya, Rebana Banjar, Rebana Biang, Jidor, Kompang, Marawis, Samroh, Hadroh dan lainnya


Kegiatan memainkan rebana atau dikenal dengan istilah terbangan ini merupakan salah satu kesenian rakyat yang sangat popular di kalangan masyarakat Kabupaten Batang, termasuk Desa Tembok yang berada di Kecamatan Limpung. Kegiatan ini rutin dimainkan disetiap minggunya oleh 3 dukuh yang ada di Desa Tembok 
Untuk mendapatkan suatu sajian musik rebana yang menarik, maka rebana harus dimainkan oleh minimal 3 orang yang harus menguasai masing-masing alat (kendang) dengan cukup baik. Tiga buah rebana tidak memiliki satu komposisi musikal yang sama sehingga cara memukul dan menggaungkan iramanya sendiri berbeda-beda. Ketiga buah rebana tersebut diberinama kendang empat, kendang lima, dan kendang enam. Istilah tersebut juga untuk membedakan jenis pukulan dan irama musikal yang harus dikuasai oleh pemainnya.







Kesenian Barongan Desa Tembok

Seni Barong atau lebih dikenal dengan kesenian Barongan merupakan kesenian khas Jawa Tengah. Barongan ini merupakan salah satu kesenian rakyat yang sangat popular di kalangan masyarakat Kabupaten Batang, termasuk Desa Tembok yang berada di Kecamatan Limpung. Kesenian Barongan adalah karakter dalam mitologi Jawa, yang merupakan raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Banas Pati Rajah adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya, yang dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barongan. Sebagai roh pelindung, Barong ditampilkan sebagai seekor singa atau macan. Kesenian Barongan ini menggambarkan pertampuran antara Barong dan Rangda, yang sangat terkenal dan sering dipertunjukkan sebagai atraksi wisata. Wujud hewan yang menggambarkan Barongan tergantung dari kepercayaan setiap daerah yang diyakini mempunyai roh pelindung untuk tanah dan hutannya masing-masing. Di Bali misalnya, ada yang berwujud babi hutan, macan, ular atau naga, dan singa. Khusus untuk Desa Tembok dan sebagian besar daerah di Jawa Tengah lainnya berwujud singa atau macan.


Barongan dilakukan oleh sekelompok orang, yang menggambarkan keperkasaan dan kebuasan seekor singa atau macan raksasa. Biasanya berjumlah dua ekor yang mencerminkan sepasang jantan dan betina, terkadang juga ditampilkan anak barongan. Satu barongan dimainkan oleh dua orang, depan dan belakang. Pemain yang berada di depan bertugas memegang kepala Barong berbentuk kepala singa atau macan yang terbuat dari kayu, sedangkan pemain yang di belakang bertugas memegang ekor Barong. Kedua orang tersebut bersembunyi di balik balutan kain loreng menyerupai singa atau macan.


Peranan Barong secara totalitas di dalam penyajian merupakan tokoh yang sangat dominan. Selain Barong, terdapat beberapa tokoh lainnya, yakni sebagai berikut:
1.    Bujangganong / Pujonggo Anom
2.    Joko Lodro / Genderuwo
3.    Pasukan berkuda
4.    Noyontoko
5.    Untub
Barongan biasanya dipertunjukkan pada saat acara tertentu sebagai hiburan seperti hajatan, khitanan, perayaan hari kemerdekaan, dan acara-acara yang lain. Secara rutin kesenian ini dapat ditonton setiap malam minggu di dukuh Cendana Kidul. Kesenian ini diiringi dengan gending-gending jawa dan tabuhan gamelan. Alur ceritanya bersumber dari hikayat Panji. Dalam kesenian Barongan ini tercermin sifat-sifat kerakyatan seperti spontanitas, sederhana, keras dan kompak yang dilandasi kebenaran.


Pundi - pundi uang dari Sampah dan Kotoran Sapi yang Bermanfaat Untuk Pertanian

Jumat, 1 Februari 2013 kemarin, Tim I KKN Undip 2013 desa Tembok melaksanakan penyuluhan dan praktek tentang pengolahan sampah kepada kurng lebih 40 warga dukuh Cendono Kidul. Kegiatan ini bertempat di ruangan yang biasa difungsikan sebagai kelas PAUD. Pengolahan sampah yang disosialisasikan dikhususkan pada bagaimana memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos. Hal ini dilakukan berdasarkan kondisi bahwa pengelolaan sampah di dukuh Cendono Kidul pada khususnya dan desa Tembok pada umumnya belum berjalan dengan baik. Selain itu, sebagian besar warga Cendono Kidul memiliki hewan ternak seperti kambing dan sapi yang kotorannya tidak dimanfaatkan.


Suasana sosialisasi pembuatan pupuk kompos

Kegiatan berlangsung sekitar pukul satu siang, diawali dengan penyuluhan berupa penyampaian informasi mengenai pengelolaan sampah secara umum dan teknik komposting oleh tim KKN. Setelah itu, bersama-sama dengan warga yang diundang, tim KKN melakukan praktek pembuatan kompos dengan alat dan bahan yang telah disiapkan sebelumnya. Adapun bahan yang digunakan adalah dedaunan kering serta kotoran ternak yang diperoleh dari warga setempat. 


Praktek pembuatan pupuk kompos


Para warga, khususnya bapak-bapak, terlihat antusias memperhatikan bagaimana tim KKN mempraktekkan cara mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Setelah selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara warga dan tim KKN seputar pembuatan kompos. Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama warga dan tim KKN.

Kebersamaan bersama warga dukuh Cendana Kidul


Memperingati Hari Lahirnya Nabi Muhammad SAW

Memperingati Hari Lahirnya Nabi Muhammad SAW


Sejak petang suara sholawat di tiap masjid mulai dikumandangkan untuk menyambut datangnya Maulud Nabi. Maulud Nabi adalah peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW yang bertepatan pada tanggal 12 Robiul Awal 1434 H, dan tanggal 24 Februari 2013 jika dilihat dikalender Nasional. Di desa Tembok khususnya dukuh Cendana Lor mengadakan Maulud Nabi pada tanggal 24 Februari jam 09.00 di Masjid. Sedangkan Dukuh Cendana Kidul baru keesokan harinya. Khususnya di Dukuh Cendana Lor, acara berlangsung sangat meriah. Warga yang bermata pencaharian sebagai pedagang pun ikut memenuhi. Di setiap acara Maulud Nabi, penampilan Rebbana sebagai pembuka memeriahkan suasana. Setelah warga berkumpul dan siap mengikuti acara. Acara Maulud Nabi pun dimulai dan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Selanjutnya sambutan dari Bapak Kepala Desa yaitu Bapak Maryoso, kemudian sambutan Bapak H. Zainal Arifi sebagai tokoh masyarakat. Sesi yang dinanti yaitu penyampaian materi oleh seorang Ustadz. Sebagai penutup acara Maulud Nabi adalah pembacaan do’a.

Suasana Mulud Nabi Muhammad SAW di Dukuh Cendana Lor

Suasana Maulud Nabi Muhammad SAW di Dukuh Cendana Kidul

Diakhir acara semua warga bersalaman untuk berpamitan pulang dan melanjutkan kegiatannya masing – masing.




Masuk ke Dunia Anak SD


Tembok, 21-22 Januari 2013 Tim KKN UNDIP mengadakan sosialisasi NAPZA (Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya) dan sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Sosialisasi dilaksanakan di SD Tembok 1 dan SD Tembok 2. Sosialisasi hari pertama yaitu tanggal 21 dilakukan di SD Tembok 1, dilanjutkan tanggal 22 di SD Tembok 2. Di kedua SD sosialisasi dimulai Jam 09.00. sosialisasi PHBS yang pesertanya siswa-siswi kelas 1 dan kelas 2. Sedangkan di SD Tembok 2 pesertanya anak kelas 1, 2, dan 3. Hal yang pertama yang dilakukan untuk membangkitkan antusias mereka adalah menyanyi bersama-sama, lagu yang dinyanyikan berjudul “Bangun Tidur”.
Antusiasme dan candaan mereka membuat suasana menjadi riang gembira. Sosialisasipun dimulai dengan presentasi dan pemutaran film. Anak – anak terlihat sangat menikamati film yang ditampilkan. Kemudian sesi menonton film berakhir dan saatnya tanya jawab, ternyata banyak anak – anak yang mengangkat tangan sebagai tanda sosialisasi yang dilakukan dapat menarik perhatian. Kemudian 2 anak maju ke depan untuk memperagakan cara menggosok gigi dan cuci tangan yang benar dan sebagai ucapan selamat atas keberanian mereka hadiah pun dikeluarkan...
Selanjutnya adalah praktek gosok gigi dan cuci tangan. Dengan sangat tertib anak-anak mengantri untuk mendapatkan giliran. Di SD Tembok 1 praktek dilakukan di mushola, sedangkan di SD Tembok 2 dilakukan gosok gigi dilakukan di lapangan terbuka dan cuci tangan di kamar mandi.

Antrian praktek gosok gigi dan cuci tangan di SD Tembok 1

Praktek gosok gigi di SD Tembok 2

Sedangkan sosialisasi NAPZA di kedua SD pesertanya adalah anak kelas 4, 5, dan 6. Sosialisasi dimulai jam 11.00, presentasi dan pemutaran film pun dimulai. Walaupun berbeda dengan anak kelas 1, 2, dan 3 yang sangat lugu dimana anak kelas 4, 5, dan 6 yang terkesan agak nakal. Tetapi mereka tidak kalah antusias mengikuti jalannya sosialisasi. Antusias mereka untuk menjawab pertanyaan sangat besar, bahkan berebutan.

Suasana sosialisasi NAPZA di SD Tembok 1

Suasana sosiaalisasi di SD Tembok 2

Berakhirnya sosialisasi yang sangat seru, diakhiri foto bersama dengan anak – anak SD Tembok 1 dan SD Tembok 2.

Kebersamaan di SD Tembok 1

Kebersamaan di SD Tembok 2 


UKM Desa Tembok

UKM DESA


UKM SENTRA PEMBIBITAN LELE MASAMU

Si Tembok kaya akan sungut Lele

Desa tembok memiliki potensi usaha dalam bidang pertanian, peternakan dan pembudidayaan ikan. Dalam bidang pertanian warga desa tembok memanfaatkan lahan sawahnya untuk ditanami padi, pertanian desa tembok sudah cukup maju sistem pengairannya sudah menggunakan saluran irigasi. Dalam bidang peternakan  sebagian besar masyarakat tembok khususnya didaerah cendana kidul banyak warga yang berternak kambing, sistem perkandangannya sudah cukup bagus. Potensi ke tiga yaitu tentang pembudidayaan ikan lele, desa tembok sangat terkenal dengan pembudidayaan ikan lele yang sangat berkembang dan maju. Desa tembok memiliki dua kelompok pembudidaya ikan lele yang diberi nama Mina Unggul Muti ini untuk kawasan Dusun Cendana Lor dan yang kedua yaitu Mina Gaul untuk kawasan Dusun Tembok. 

Usaha Budidaya Pembenihan Lele Mina Unggul Mukti

Usaha  budidaya ikan lele yang diberi nama Mina Unggul Mukti yang diketuai oleh Mas Krido ini bergerak dalam pembudidayaan ikan lele untuk pembenihan. Usaha pembudidayaan pembenihann ikan lele ini sudah berjalan kurang lebih 2 tahun. Pembudidayaan pembenihan ikan lele Mina Unggul Mukti memiliki tambak kurang lebih 10 petak yang ukurannya sama, masing-masing tambak berisi 5000 ekor lele. Mas Krido  membuat suatu percobaan pembuatan pakan pelet untuk ikan lele, hal ini dilakukan untuk menekan biaya fantastis yang dikeluarkan banyak untuk pakan lele , namun usaha ini belum berjalan sempurna karna pelet yang dibuatnya tidak bisa terapung.

Pembudidayaan Pembesaran Lele Konsumsi Mina Gaul

 Usaha budidaya dikawasan Dusun Tembok dengan nama kelompok tani Mina Gaul yang diketuai oleh Mas Eka ini bergerak dalam bidang pembudidayaan ikan lele konsumsi, tidak hanya ikan lele yang dipelihara melainkan banyak jenis ikan yang dibudidayakan untuk konsumsi diantaranya ikan emas, ikan nila dan ikan patin. Mina gaul memiliki tambak ± 5 petak  yang masing-masing ukuran tambaknya berbeda,  tambak yang berukuran kecil diberi isi  sebanyak 5000 ekor ikan sedangkan tambak yang berukuran besar diberi isi sebanyak 5000-10000 ekor ikan. Semakin lama pembudidayaan ikan kelompok Mina Gaul ini semakin maju dan berkembang. Pengeluaran ikan perhari di kelompok tani ikan mina gaul ± 1  kwintal, cukup banyak bukan? Dengan adanya pembudidayaan ikan ini ketua kelompok tani Mina Gaul mengharapkan dengan adanya usaha ini dapat  mengurangi penganguran khususnya di Desa Tembok.

Ikan Lele Siap Didistribusikan


Berdasarkan hasil observasi di lapangan Desa Tembok memiliki potensi sangat besar dalam pembudidayaan ikan lele. Dengan adanya potensi ini kami Tim I KKN Undip Desa Tembok membuat Program Rintisan Home Industri Pengolahan Ikan Lele. Program Rintisan Home Industri Pengolahan Nugget Lele ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 31 januari 2013 pikul 13.00 WIB yang bertempat di kediaman rumah mas eka, salah satu pemilik usaha pembudidayaan ikan. Diadakan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif untuk olahan daging lele dan memberikan peluang bisnis untuk Dusun Tembok pada umumnya.

Sosialisasi tentang Rintisan Home Idustri Pengolahan Nugget Lele

Semangat Ibu PKK dalam Mendengarkan Sosialisai

Program yang dilaksanakan pada tanggal 31 januari 2013 ini dihadiri oleh 20 orang ibu pkk yang berminat dan mau mendalami tentang pengolahan hasil olahan ikan lele yang nantinya untuk dikembangkan menjadi usaha home industri. Dalam sosialisasi ini diadakan pelatihan pengolahan ikan lele menjadi nugget. Biasanya nugget yang beredar dipasaran berbahan dasar daging ayam dan daging sapi, dengan adanya potensi usaha lele yang sangat berkembang kami mencoba membuat hasil olahan daging ikan lele yang berupa nugget.

Pelatihan Pembuatan Nugget Lele

Hasil Akhir Pelatihan Pembuatan Nugget yang Siap Goreng

Penggorengan Hasil Olahan Nugget

Kegiatan pelatihan pengolahan nugget lele ini sangat diterima oleh ibu-ibu PKK dan mereka mau mengikuti acara dari tahap awal pengolahan sampai tahap akhir pengolahan. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu - ibu PKK hasil akhir produk yaitu berupa nugget lele sangat diterima oleh ibu-ibu karena rasanya enak, cara pengolahanya mudah, bahan mudah dicari dan biaya untuk pengolahanya cukup murah. Harapan para ibu - ibu setelah mengikuti pelatihan ini adalah membuka usaha home industri yang dikelola oleh ibu - ibu PKK guna mendongkrak kehidupan ekonomi warga Desa Tembok dengan membuka peluang usaha baru. Kelompok ini bekerja sama dengan kelompok Tani Mina Gaul yang akan membantu untuk pengadaan bahan baku ikan lele.


UKM EMPING MELINJO


Emping adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dengan cara menghancurkan bahan baku (biasanya terbuat dari biji/buah melinjo) hingga halus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Emping Melinjo merupakan produk olahan yang sering dipakai sebagai pelengkap makanan lainnya. Rasanya yang asin-gurih membuahnya menjadi salah satu primadona "dikalangan krupuk" khas Indonesia.
Makanan ini banyak dihasilkan oleh pengusaha kecil, biasanya emping melinjo di produksi oleh industri daerah misalnya di Kabupaten Klaten Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kabupaten Magetan, atau di Kabupaten Bantul. Emping sebagian diekspor ke Timur Tengah dan Amerika Serikat. Emping sebenarnya dapat pula dari berbagai bahan, asalkan bahannya mengandung cukup pati. Ada emping dibuat dari bulir jagung (oleh pengrajin di daerah di Yogyakarta) serta emping yang terbuat dari umbi teki.
Emping juga disertakan dalam penyajian bubur, gado-gado, ketoprak, dan lain sebagainya. Sebagai makanan ringan yang berdiri sendiri emping juga dijual dalam bentuk emping balado.


Di daerah Jawa Tengah khususnya di kabupaten Batang kecamatan Limpung desa Tembok usaha pembuatan emping melinjo sudah ada sejak lama. Usaha pembuatan emping melinjo ini telah menjadi salah satu mata pencarian yang penting di Desa Tembok, selain dari pembudidayan ikan lele. Di Desa Tembok banyak tumbuh pohon melinjo, dari situ masyarakat yang tinggal di Desa Tembok banyak memanfaatkan buat dari pohon melinjo tersebut. Pohon melinjo tersebut tidak hanya tumbuh liar di Desa Tembok melainkan juga sengaja di tanam oleh warga  Desa Tembok. Usaha pembuatan emping melinjo yang di buat oleh warga Desa Tembok merupakan emping berkualitas super, dan pemasarannya sendiri sudah keluar dari daerah Jawa Tengah.
Bukan menjadi rahasia lagi jika proses produksi emping melinjo itu susah-susah gampang. Melinjo yang layak panen (warna kulit merah) dikupas dari kulitnya kemudian dijemur hingga kering. Biji melinjo digoreng pasir agar hangat sehingga mudah digerus guna menanggalkan kulit arinya. Setelah itu, biji melinjo yang putih bersih disangrai sampai hangat. Tujuannya agar empuk saat ditumbuk/ digepengkan sesuai bentuk dan ukuran. “Secara umum tidaklah sulit, namun untuk menghasilkan emping renyah dengan ketebalan yang tipis dibutuhkan ketekunan dan ketelatenan ekstra.
Pembuatan emping melinjo pada sentra usaha kecil menengah (UKM) di desa Tembok, kecamatan Limpung, kabupaten Batang  ini dalam proses pengerjaan membuat emping melinjo masih menggunakan alat-alat tradisional, dimana jika menggunakan alat-alat tradisional dalam pengolahan atau produksi emping membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang cukup banyak sehingga mempengaruhi hasil pengolahan tersebut.




Rabu, 06 Februari 2013

Profil Desa Tembok

DESA TEMBOK


Kantor Kelurahan Desa Tembok

Selamat datang di Blog resmi Desa Tembok, Limpung, Batang, Jawa Tengah.
Desa Tembok adalah sebuah desa  yang terletak di wilayah administratif Kecamatan Limpung, Batang terletak diantara  109° 55’ 29’’ Bujur Timur dan 7° 1’ 34’’ Lintang Selatan.
Desa Tembok terdiri atas 3 dusun dan berbatasan dengan wilayah beberapa desa, yaitu:
a.    Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Limpung dan Babadan.
b.    Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Plumbon.
c.    Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sukorejo dan Desa Ngaliyan.
d.    Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Donorejo.

Secara Administratif Desa Tembok terdiri dari 3 Perdukuhan ( 3 RW ) dan 13 RT  yaitu Dukuh Tembok, Dukuh Cendana Lor dan Dukuh Cendana Kidul dengan rincian sebagai berikut :
a.    Desa Cendana Lor       : terdiri dari 1 RW dan 3 RT
b.    Desa Tembok              : terdiri dari 1 RW dan 6 RT
c.    Desa Cendana Kidul    : terdiri dari 1 RW dan 4 RT

LOKASI DESA


Peta Administrasi Desa Tembok

STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA


Struktur Pemerintahan Kantor Kelurahan Desa Tembok