Seni
Barong atau lebih dikenal dengan kesenian Barongan merupakan kesenian khas Jawa
Tengah. Barongan ini merupakan salah satu kesenian rakyat yang sangat popular
di kalangan masyarakat Kabupaten Batang, termasuk Desa Tembok yang berada di Kecamatan
Limpung. Kesenian Barongan adalah karakter dalam mitologi Jawa, yang merupakan
raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Banas Pati Rajah adalah roh yang
mendampingi seorang anak dalam hidupnya, yang dipercayai sebagai roh yang menggerakkan
Barongan. Sebagai roh pelindung, Barong ditampilkan sebagai seekor singa atau
macan. Kesenian Barongan ini menggambarkan pertampuran antara Barong dan
Rangda, yang sangat terkenal dan sering dipertunjukkan sebagai atraksi wisata.
Wujud hewan yang menggambarkan Barongan tergantung dari kepercayaan setiap
daerah yang diyakini mempunyai roh pelindung untuk tanah dan hutannya
masing-masing. Di Bali misalnya, ada yang berwujud babi hutan, macan, ular atau
naga, dan singa. Khusus untuk Desa Tembok dan sebagian besar daerah di Jawa
Tengah lainnya berwujud singa atau macan.
Barongan dilakukan oleh sekelompok orang, yang menggambarkan keperkasaan dan kebuasan seekor singa atau macan raksasa. Biasanya berjumlah dua ekor yang mencerminkan sepasang jantan dan betina, terkadang juga ditampilkan anak barongan. Satu barongan dimainkan oleh dua orang, depan dan belakang. Pemain yang berada di depan bertugas memegang kepala Barong berbentuk kepala singa atau macan yang terbuat dari kayu, sedangkan pemain yang di belakang bertugas memegang ekor Barong. Kedua orang tersebut bersembunyi di balik balutan kain loreng menyerupai singa atau macan.
Barongan dilakukan oleh sekelompok orang, yang menggambarkan keperkasaan dan kebuasan seekor singa atau macan raksasa. Biasanya berjumlah dua ekor yang mencerminkan sepasang jantan dan betina, terkadang juga ditampilkan anak barongan. Satu barongan dimainkan oleh dua orang, depan dan belakang. Pemain yang berada di depan bertugas memegang kepala Barong berbentuk kepala singa atau macan yang terbuat dari kayu, sedangkan pemain yang di belakang bertugas memegang ekor Barong. Kedua orang tersebut bersembunyi di balik balutan kain loreng menyerupai singa atau macan.
Peranan Barong secara totalitas di
dalam penyajian merupakan tokoh yang sangat dominan. Selain Barong, terdapat
beberapa tokoh lainnya, yakni sebagai berikut:
1. Bujangganong
/ Pujonggo Anom
2. Joko
Lodro / Genderuwo
3. Pasukan
berkuda
4. Noyontoko
5. Untub
Barongan
biasanya dipertunjukkan pada saat acara tertentu sebagai hiburan seperti
hajatan, khitanan, perayaan hari kemerdekaan, dan acara-acara yang lain. Secara rutin kesenian ini dapat ditonton setiap malam
minggu di dukuh Cendana Kidul. Kesenian ini diiringi
dengan gending-gending jawa dan tabuhan gamelan. Alur ceritanya bersumber dari
hikayat Panji. Dalam kesenian Barongan ini tercermin sifat-sifat kerakyatan
seperti spontanitas, sederhana, keras dan kompak yang dilandasi kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar