Sabtu, 09 Februari 2013

Kesenian Barongan Desa Tembok

Seni Barong atau lebih dikenal dengan kesenian Barongan merupakan kesenian khas Jawa Tengah. Barongan ini merupakan salah satu kesenian rakyat yang sangat popular di kalangan masyarakat Kabupaten Batang, termasuk Desa Tembok yang berada di Kecamatan Limpung. Kesenian Barongan adalah karakter dalam mitologi Jawa, yang merupakan raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Banas Pati Rajah adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya, yang dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barongan. Sebagai roh pelindung, Barong ditampilkan sebagai seekor singa atau macan. Kesenian Barongan ini menggambarkan pertampuran antara Barong dan Rangda, yang sangat terkenal dan sering dipertunjukkan sebagai atraksi wisata. Wujud hewan yang menggambarkan Barongan tergantung dari kepercayaan setiap daerah yang diyakini mempunyai roh pelindung untuk tanah dan hutannya masing-masing. Di Bali misalnya, ada yang berwujud babi hutan, macan, ular atau naga, dan singa. Khusus untuk Desa Tembok dan sebagian besar daerah di Jawa Tengah lainnya berwujud singa atau macan.


Barongan dilakukan oleh sekelompok orang, yang menggambarkan keperkasaan dan kebuasan seekor singa atau macan raksasa. Biasanya berjumlah dua ekor yang mencerminkan sepasang jantan dan betina, terkadang juga ditampilkan anak barongan. Satu barongan dimainkan oleh dua orang, depan dan belakang. Pemain yang berada di depan bertugas memegang kepala Barong berbentuk kepala singa atau macan yang terbuat dari kayu, sedangkan pemain yang di belakang bertugas memegang ekor Barong. Kedua orang tersebut bersembunyi di balik balutan kain loreng menyerupai singa atau macan.


Peranan Barong secara totalitas di dalam penyajian merupakan tokoh yang sangat dominan. Selain Barong, terdapat beberapa tokoh lainnya, yakni sebagai berikut:
1.    Bujangganong / Pujonggo Anom
2.    Joko Lodro / Genderuwo
3.    Pasukan berkuda
4.    Noyontoko
5.    Untub
Barongan biasanya dipertunjukkan pada saat acara tertentu sebagai hiburan seperti hajatan, khitanan, perayaan hari kemerdekaan, dan acara-acara yang lain. Secara rutin kesenian ini dapat ditonton setiap malam minggu di dukuh Cendana Kidul. Kesenian ini diiringi dengan gending-gending jawa dan tabuhan gamelan. Alur ceritanya bersumber dari hikayat Panji. Dalam kesenian Barongan ini tercermin sifat-sifat kerakyatan seperti spontanitas, sederhana, keras dan kompak yang dilandasi kebenaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar